Tweet

Minggu, 23 Desember 2012

Andai Aku Hidup

Di sini aku terdiam kaku dan saling berdesak-desakan dengan teman sebayaku di dalam sebuah kotak kardus. Tempat yang gelap, sunyi dan sesak ini membuat banyak pertanyaan di pikiran. Kenapa aku banyak dibicarakan oleh orang di luar sana? Apa yang salah dari aku? Kenapa masih banyak yang membenciku? Padahal aku jauh lebih kecil dari kalian semua.

Entahlah, kenapa semua ini terjadi padaku padahal keberadaanku masih dibutuhkan oleh sebagian orang, aku masih dipeluk erat oleh jari orang yang menyukaiku tapi percuma itu semua tetap tidak bisa mengubah pikiran orang yang tidak menyukaiku.

Kehadiranku dianggap penyakit buat sebagian orang dan dianggap suatu kenikmatan untuk sebagian lainnya. Kehadiranku dianggap membawa bencana buat sebagian manusia dan sebagian lainnya menganggap suatu hal yang bisa meringankan dari bencana yang ada.

Andai aku bisa hidup seperti mereka yang selalu membicarakanku, aku akan teriak dengan lantang bahwa bukan ini bukan salahku! Ini salah kalian semua para manusia. Akupun di sini bingung harus berbuat apa, tolong jangan salahkan aku.

Semua pertanyaanku seketika buyar setelah pintu kardus tempatku singgah mulai terbuka dan kepalaku ditarik paksa keluar oleh tangan manusia. Kini aku berharap cemas, berharap aku tidak merugikan orang lain dan berharap masih bisa menyenangkan orang lain.
Pesanku terakhir sebelum aku habis menjadi abu. Tolong kalian jangan salahkan aku, aku itu cuma sebatang rokok yang tidak bisa berbuat apa-apa.