Tweet

Senin, 22 September 2014

Tiba-Tiba Gelap? Semoga Tidak Terjadi Lagi.

*Jleeeepp* Lampu padam, seisi rumah berteriak, dan aku sibuk mencari lilin. Mata yang belum terbiasa dengan gelap menyulitkan aku untuk mencari lilin, bahkan aku harus menuruni tangga untuk mencapai dapur tempat lilin itu berada. Adik-adikku dan kedua orang tuaku aku suruh tetap diam di tempat untuk beberapa saat.Yaa hal itu aku lakukan agar mereka semua tidak membentur tembok atau malah saling bertabrakan satu sama lain. Kejadian seperti ini juga dialami oleh setiap rumah di daerah rumah aku. Yaa, pemadaman listrik secara mendadak.

"Duh, gelap banget sih. kenapa tiba-tiba bisa mati listrik begini sih?" Gumamku dalam hati sembari menuruni anak tangga satu-persatu. Pada akhirnya aku berhasil mendapatkan lilin yang aku cari, tanpa basi basi aku langsung menyalakan lilin tersebut. Setelah keadaan menjadi sedikit terang aku menyuruh keluargaku untuk berkumpul di ruang tamu dengan ditemani cahaya lilin di atas meja. Terjadi perbincangan hangat antara kami semua.

"Pah, kenapa sih tiba-tiba bisa mati listrik begini sih?" Tanya adik kepada bapakku.
"Begini, dek. Mungkin pihak PLN sedang melakukan beberapa pengecekan ada tidaknya suatu kerusakan atau ini bagian dari pemadaman listrik bergilir" Jelas Bapakku.
"Yaa tapi kenapa harus tiba-tiba begini sih? aku kan lagi ngerjain PR buat besok sekolah, Pah" Kesal adik.
"Sabar dulu aja yaa, adikku. Mungkin ini gak lama kok. Kalo engga kamu ngerjain PRnya di sini aja, mumpung ada lilin" Jawab aku yang coba menenangkan.

Sementara adikku sibuk mengerjakan PRnya, aku dan bapak ku memperbincangkan masalah pemadaman listrik ini.

"Pah, seharusnya pihak PLN bisa mengatasi masalah ini nih. Yaa kan kasian kalo ada perlu terus tiba-tiba gelap begini" Aku memulai perbincangan.
"Iya nak kamu benar, tapi kan kita tidak bisa menyalahkan begitu saja kepada pihak PLN. Mungkin mereka sudah berusaha semaksimal mungkin" Jelas Bapakku.
"Atau kenapa engga kita saranin ke pihak PLN supaya minimal memberitahu dulu kalo ada pemadaman listrik bergilir atau apapun yang berhubungan dengan pemadaman listrik. Yaa, agar kita bisa siap-siap aja dulu" Saranku kepada Bapak.
"Itu ide bagus, masalahnya bagaimana mereka memberitahukan kepada masyarakat kalau mau ada pemadaman listrik?"
"Hmm.. yaa kan pihak PLN bisa memberitahukan kepada kordinator wilayah kalau di wilayah tersebut mau ada pemadaman listrik, Pah. Terus kordinator wilayah itu bisa memberitahu ke ketua RW dan dilanjutkan ke setiap ketua RT untuk memberitahukan kepada warganya. Kalo udah begitu kan enak, jadi kita bisa siap-siap untuk menghadapi pemadaman listrik"
"Bagus juga ide kamu, nak. Nah terus pertanyaan papah bagaimana saran kamu tadi bisa sampai kepada pihak PLN?"
"Nah kalau untuk masalah itu aku udah tau solusinya, Pah. Kebetulan pihak PLN bekerja sama dengan pihak Blogdetik.com membuat lomba blog "IdeKu untuk PLN?". Jadi, aku bisa menyalurkan ide ideku melalui blog sekalian ikutan lombanya. hehe"
"Yaudah kalo gitu, mendingan sekarang kamu bikin sekarang tulisan blognya terus kamu kirim deh"
"Siap, Pah. Doakan yaa. hehe" Jawabku sambil berjalan menuju kamar untuk mengambil laptop.

Setelah sampai di kamar aku membuka laptop, bersiap menulis blog untuk lomba "IdeKu untuk PLN?", ditemani sinar lilin dan sunyinya keadaan di sekitar rumah. "Bismillah, semoga ide sederhanaku untuk PLN bisa membawa kemajuan untuk kita semua" Kata ku dalam hati dan tanpa sadar jari ini sudah menari lembut di atas keyboard.





Jumat, 04 Juli 2014

Definisi cinta Romeo dan Juliet.



Julya, kamu tau arti cinta? Begitu banyak definisi tercipta dari sebuah kata yang indah tersebut. Setiap manusia dengan isi kepalanya masing masing bisa mengartikan apa itu cinta. Begitupun aku.
----------------
Sore itu, di sebuah gedung tua yang disulap menjadi sebuah restoran, terdapat seorang waitress  pria dengan rambut agak gondrong, kurus, sedang berdiri terdiam di depan pintu masuk menunggu pelanggan datang. Pulpen pun menari-nari di jari waitress yang sepertinya sedang bosan. “Woy, Romeo. Anterin pesanan nih ke meja nomor 3.” Perintah chef di restoran tersebut.                  
Iya, waitress itu bernama Romeo. Mahasiswa yang sedang bekerja part time untuk memenuhi uang sakunya.
Setelah mengantarkan pesanan ke meja nomor tiga, Romeo kembali berdiri di depan pintu masuk. Gedung-gedung tua bekas peninggalan belanda berjejer rapi di samping dan depan restoran.  Banyak orang mulai dari anak kecil, orang tua, bahkan warga negara asing pun menikmati suasana di salah satu tempat wisata ibu kota tersebut. Para pedagang kaki lima pun tak mau kalah; dengan semangat mereka menjajakan barang dagangannya.

“Romeo, rame banget ye hari ini?” Tanya Denio, teman seprofesi Romeo.
“iya nih, malem minggu sih pasti rame banget” Jawab Romeo.
“Woy! kalian berdua, ada pelanggan masuk tuh. Layanin sana” perintah Dhaniel yang sedang sibuk mengantarkan pesanan.
“Oke, dhan. Gue aja ya Den yg ngelayanin” pinta Romeo kepada Denio.

Lima orang wanita berjalan memilih tempat duduk yang kebetulan memang agak penuh. Lalu, mereka memilih ke lantai dua dan memutuskan duduk di samping jendela dengan pemandangan gedung-gedung tua di depannya. “Waitress” panggil salah satu wanita tadi. Romeo dengan sigap langsung menghampiri meja tempat wanita itu duduk.

“Iya, mbak mau mesen a...” Romeo terdiam melihat wanita dengan jilbab terbalut indah di kepalanya.
“maaf..maaf.. Mau mesen apa?” Romeo pun melanjutkan pertanyaannya dengan sedikit malu.

Baru kali itu Romeo melihat wanita secantik dia. Romeo sesekali melirik ke arah wanita itu, berharap wanita itu pun melirik dia. Setelah pesanan ditulis, Romeo kembali ke meja chef untuk memberi daftar pesanan dengan sedikit kesal karena wanita tadi tidak meperdulikan dia. “Ah, gue harus kenalan sama cewek itu. Gak mau tau, pokoknya harus” Gumam Romeo dalam hati. Tapi, Romeo tidak tau harus berbuat apa, mau kenalan langsung pun Romeo tidak berani. Ya, Romeo memang sedikit pemalu apalagi melihat wanita yang dia idam-idamkan. Dengan gusar Romeo terus memikirkan cara berkenalan dengan wanita tersebut. Sampai pada akhirnya ke lima wanita tadi telah selesai makan dan wanita idaman Romeo pun mulai beranjak pergi dari restoran. “Ah, sial. Gue gak berhasil kenalan sama cewek itu. Sial!!” kesel Romeo.

Di meja chef, Denio dan Dhaniel sedang asik berbincang-bincang. Romeo pun datang dan menghampiri mereka.

“Seru amat, lagi pada ngobrolin apaan sih?” tanya Romeo.
“Ini, bro. Gue dapet pin bbnya wanita yang berlima tadi. Haha” Kata Dhaniel dengan ekspresi muka yang nyebelin.
“Serius lu, Dhan?” Tanya Romeo sedikit tidak percaya.
“Sejak kapan si Dhaniel  dapet pin bbnya, hebat juga itu anak” Kagum Romeo dalam hati.
“Itu cewek yang mana? Bagi dong gue pinnya. Hehe” Pinta Romeo ke Dhaniel.
“Itu lho, yang pake kerudung warna merah. Nih pinnya” Dhaniel berkata sembari menyodorkan handphonenya.

Ternyata wanita berkerudung merah itu bukan wanita yang diincar oleh Romeo. Memang diantara lima orang wanita itu terdapat tiga orang yang memakai kerudung. “Yah! Pinnya bukan punya cewek inceran gue. Tapi gpp dah, mereka temenan ini” kata Romeo dalam hati sembari menginvite pin bb yang dikasih Dhaniel. Malam sudah datang, tepat jam 12 restoran itu ditutup. Romeo dan teman-temannya sibuk membereskan bangku dan meja restoran. Setelah semuanya selesai, Romeo langsung menuju rumahnya.

Setibanya di rumah, Romeo mengecek handphonenya. Berharap wanita kerudung merah sudah menerima pin bb yang sedari tadi diinvite. Sayangnya masih belum diterima. Keesokan harinya, Romeo mendapat kabar gembira. Ternyata wanita berkerudung merah sudah menerima pin bbnya, nama wanita itu adalah Sarah. Tanpa berpikir panjang Romeo pun segera menanyakan perihal wanita yang dia idam-idamkan.

“Hey, Sar. Ini gue Romeo, waitress di restoran yang semalam lu datengin” Tulis Romeo di bbm.
Beberapa menit kemudian masuk bbm dari Sarah
“Oh iya, ada apa ya?” Tanya sarah.
“Jadi gini, gue mau nanya dong. Nama cewek yang bareng lu semalem siapa? Itu lho, yang pake kerudung warna biru gelap.” Tulis Romeo dengan semangat.
“Oh, dia itu namanya Juliet. Emang kenapa?” Balas Sarah penasaran.
“Namanya Juliet toh. Akhirnya bisa tau namanya juga” Romeo berkata dalam hati.
“Gpp kok hehe. Boleh minta contactnya gak?” Pinta Romeo.
“Boleh, ini contactnya 4DE5F33” Jawab Sarah.

Romeo sangat senang, dia melompat lompat kegirangan padahal baru mendapatkan contactnya saja. “Yes!! Akhirnya gue bakalan bisa kenalan juga sama Juliet. Yes!! Teriak Romeo dalam kamarnya.
-----------
Aku tau apa itu cinta. Begitu banyak definisi tercipta dari sebuah kata yang indah tersebut. Setiap manusia dengan isi kepalanya masing masing bisa mengartikan apa itu cinta. Begitupun kamu. Untuk itu silahkan lanjutkan cerita di atas. Endingnya sekarang ada di tangan kamu. Aku tunggu terusan ceritanya ya, Julya.